“Risk comes from not knowing what you’re doing” – Warren Buffet
Pernah dengar inflasi? Barang apalagi ini ya? 🙁 . Kalau belum pernah, atau sering dengar tapi gak ngerti ini barang wujudnya seperti apa, berikut aku jelasin.
Simpel nya gini, contoh : 5 tahun lalu, kita beli permen kopiko yang kecil itu, dengan uang Rp 500, dapat 5 permen. Sekarang 5 tahun kemudian, dengan uang yang sama, dapatnya cuma 2 permen doang. Kenapa itu terjadi? Itu namanya inflasi. Atau gini, kalau kita menabung Rp100jt sekarang di celengan, harapannya buat biaya hidup kuliah anak, 5 tahun lagi, (Asumsi saat ini biaya hidup kuliah per tahun Rp 25jt), ketika tiba waktunya tahun ke 5, bisa jadi uang Rp 100jt tadi cuma bisa menghidupi 2 tahun doang, dengan asumsi perhitungan kebutuhan-kebutuhan yang sama.. Karena faktor inflasi tadi. Oke next….
Lah, terus pertanyaannya, kita harus gimana dong? Sudahlah gaji pas-pasan, gak naik-naik, ada pula ini barang (Inflasi). (ssttt, jadi kalau kenaikan gaji setiap tahun setara dengan inflasi, sebenarnya itu gak naik, atau kalau gaji gak naik setiap tahun, berarti gajimu turun secara tidak langsung walaupun jumlahnya tetap. hehehe…).
Terus, kalau inflasi 10 tahun ini 4,23%, berarti uang Rp10jt tahun 2010, berubah jadi Rp9,6 jt dong? Secara general yapp, secara kemampuan belinya. Kalau jumlah nya sih tetap 10jt juga. Tapi itu secara general, karena beberapa barang/jasa, bisa berbeda2 tingkat inflasinya.
Lalu bagaimana kita meng-counter inflasi ini? Salah satunya ya itu, investasi, dengan harapan return yang dihasilkan melebihi tingkat inflasi dan mencapai tingkat tertentu untuk indepence. Tapi investasi itu kan beresiko? Disinilah kita harus lebih banyak lagi belajar seperti apa investasi yang baik. Dan akupun akan selalu tetap belajar. 🙂
Oke ya?
Noted min…
mantab…