Ketika Mike Tyson memiliki uang $400 juta (Rp 5,7 Triliun) , di dalam benaknya mungkin berkata ,”Bagaimana mungkin aku tidak bisa memiliki segalanya dengan uang ku sebanyak ini?”. Hasilnya kita tahu, beberapa tahun kemudian, media melaporkan headline yang menyatakan bahwa petinju legendaris itu Bangkrut. Semua aset-asetnya tak mampu lagi untuk menutup kewajiban/hutang nya kepada kreditur.

Di dalam Film “Broke” di disney hotstar, dijelaskan bagaimana para mantan atlet profesional, yang gajinya jutaan dollar, berkarir di awal umur 20an tahun, hanya berselang 2-5 tahun setelah berhenti bermain, dinyatakan bangkrut.

78% pemain NFL tak punya uang setelah 2 tahun tidak bermain lagi.
68% pemain NBA tak punya uang setelah 5 tahun tidak bermain lagi.

Aku bahkan tak menyangka bahwa sesingkat itu waktunya.

Berikut 10 resume yang kuringkas dari film Broke, yang menyebabkan para mantan atlet profesional itu bangkrut:

  1. Gaya Hidup yang Boros
    Umur muda, namun langsung melihat cek senilai ratusan ribu dollar sampai jutaan, langsung membuat para atlet ini sontak terkejut. Bagaimana tidak? Hidup yang tadinya hanya sebatas hidup, sekarang dihadapkan dalam mimpi yang menjadi nyata bak mengelus lampu aladin dan diberikan uang sebegitu banyaknya.
    Apa yang terjadi? Ferrari, Lamborghini, Rumah mewah, pergi ke klub, menghamburkankan uang, menjadi opsi pertama yang mereka lakukan.
    Seperti singa kelaparan yang dikeluarkan dari kandang sempit, dan di luar diberikan pililhan hewan lezat yang begitu banyak. Lari tak karuan mengejar apa yang dianggap orang menjadi suatu kemewahan dan privilage yang hanya bisa dinikmati orang tertentu.
  2. Berbisnis/Berinvestasi tanpa ilmu yang memadai (ditipu atau tertipu)
    Dimana ada gula, disitu ada semut. Tentu saja ketenaran yang mereka peroleh dan berita yang memajangkan gaji dan harta mereka, menjadi ladang emas bagi pemburu modal untuk bisnis dan investasi yang tanpa track record yang jelas, namun beriming-iming imbal hasil yang fantastis.
    Apa yang terjadi? tanpa pengetahuan yang cukup dan kehati-hatian dikarenakan pemikiran mereka bahwa uang mereka masih banyak, sungguh gampang tertipu dan mengalami kerugian. Bak kerbau dicucuk hidungnya, mereka manggut-manggut saja ditarik ke dalam lembah lumpur yang mungkin dikira mata air nan jernih.
  3. Memberikan Kelolaan keuangan kepada keluarga
    Tentu saja kebanyakan dari mereka adalah berasal dari keluarga biasa, yang mentalnya sama saja . Melihat uang yang begitu banyaknya, menjadi terkejut, dan hasilnya bisa dipastikan, ludes.
  4. Tak suka kalah , ingin kompetitif dengan rekannya
    Menjadi sifat dasar manusia untuk merasa bahagia apabila diakui secara sosial dalam kaitannya dengan material dan kemewahan. Dan yang menjadi masalah adalah, kalau rekan kita bisa, kenapa kita tidak? Jadilah apa yang dimiliki rekan mereka, menjadi suatu ajang pertandingan juga untuk dimiliki oleh yang lainnya. Entah itu mobil, rumah dan kemewahan lainnya
  5. Judi
    Ini adalah penyakit yang sangat sulit untuk dihilangkan, yang siapapun tau bahwa yang menang pada akhirnya adalah sang bandar
  6. Memberikan hutang ke keluarga atau teman
    Karena hutang budi dan merasa mampu, alhasil kebaikan yang dirasa menjadi keuntungan, menjadi keruntuhan akibat lupanya orang-orang bahkan keluarga yang sudah diberikan uang.
    Sering kali terjadi, kalau teman atau orang lain yang ingin meminjam uang kepada kita , wajah dan perilakunya sangat membuat kita iba dan tak tega untuk memberikan mereka hutangan, tapi ketika kita meminta kembali, sulitnya bukan main. Tak jarang bahkan mereka kabur, dan seolah kitalah yang menjadi pengemis.
  7. Wanita
    Jangan sepele dengan wanita, wanita bisa menjadi mesin pemusnah uang apabila kita salah memilihnya. Dan ini terjadi di banyak cerita para konglomerasi.
  8. Cidera, kesehatan yang memburuk
    Ketika masih sehat , kita sering lupa bahwa sakit bisa mendera kita kapan saja. Dan profesi tertentu seperti atlet punya peluang yang sangat tinggi untuk masalah cidera, yang pengobatannya menjadi continue bahkan setelah mereka tak lagi menjadi atlet, alhasil, uang yang selama ini mereka kumpulkan habis untuk biaya pengobatan . Pentingnya menjaga kesehatan dan asuransi.
  9. Tak terpikir bahwa sumber penghasilan bisa kapan saja berhenti (dipecat, pensiun, dst)
    Tidak saja bagi atlet yang masa keemasan nya cukup singkat, buat kita para pekerja pun, resiko untuk kehilangan pekerjaan, bisa datang kapan saja. Untuk itu penting melakukan persiapan dan saving.
  10. Hutang
    Dan satu hal yang membuat bencana adalah hutang. Apalagi hutang berbunga seperti kartu kredit.
    Bunganya bisa menjadi berbunga.
    Dalam hidup, sebisa mungkin jangan pernah berhutang apalagi kartu kredit. Siapa bilang hidup tak lengkap kalau tidak berhutang? Buatku tanpa hutang, hidup jauh lebih menyenangkan. Hahaha.

Semoga artikel ini bermanfaat . Happy weekend

close

Subscribe!

Dapatkan Postingan Terbaru Via Email !

Take a look at our Privacy Policy for more info.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *